Jumat, 21 Desember 2012

I Talk to Him

Tuhan... Engkau sedang apa? Kitab NabiMu mengabarkan Engkau selalu dalam kesibukan, tidak Mengantuk dan tidak Tidur. Mengurus kebutuhan makhlukMu ya. Apa benar demikian? Ah, Engkau mustahil berhenti dari kesibukan gara-gara Menjawab pertanyaanku ini kan.

Tuhanku... Masih ada rindu di dadaku, untuknya. Ia yg jarang membalas smsku, ia yg kutelpon tak seantusias dahulu, ia yg berperangai the most selfish in this world. Ia media belajarku untuk mengenalMu.

Tuhan kumencintainya... Tanpa kuketahui alasannya. Kata calon adik ipar sahabatku, "Kalau seseorang terus menerus disakiti hatinya, khawatir akan pergi dari kita nantinya." Tuhan, kalimat itu keluar dari gadis berusia 13 tahun loh. Dadaku sempat sesak memikirkan semua itu. Kalau aku sendiri merasa tersakiti, lalu apa yg sebaiknya kulakukan? Bantu aku mendapat jawaban. Ya, Tuhan, ya.

Tuhan... Terima kasih. Telah Menghadirkan perasaan yg tak beralasan pdku. Terima kasih. Sudah Memahamkan kematian pelan-pelan itu. Tidak ada sms balasan itu sama dengan pengajaran utk mengingat akan ada kehidupan setelah kematian. Tiadanya kabar itu serupa dengan menghadirkan cinta yg lain. MencintaiMu. Ah aku meragu, apa hebatnya cinta dari perempuan macam aku.

Tuhan... Titipkan ketenangan dan ketentraman batin dalam hatiku. Pasti mudah bagiMu. Sebagaimana Engkau utus cinta tanpa alasan memenuhi hati dan akalku. Oia, 2013 ya. Aku ingin bisa menyetir mobil, kuliah s2 Tafsir di Ushuluddin, UIN Jakarta, dan menjadi peserta Pendidikan Kader Mufassir, institusi dari Lentera Hati Prof. Quraish Shihab. Menikah. Itu deretan doaku di 2013 nanti.

Engkau yg menyuruhku berdoa. Menyertakan pengabulannya jua. Jangan kecewakan aku. Jangan biarkan aku putus asa mengenali takdirMu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar